Family

Family

Minggu, 17 November 2013

Makalah Askep TB Renal



BAB I
PENDAHULUAN
1.      1 LATAR BELAKANG
Tuberculosis ( TBC ) adalah suatu infeksi kronik, akut atau sub akut yang disebabkan oleh mikobakterium tuberculosis yang bersifat tahan asam, anaerob dan merupakan basil gram posistif. Yang umumnya menyerang struktur alveolar paru-paru.
Tuberculosis (TBC) disebabkan oleh infeksi bakteri yaitu micobakterium tuberculosis. Bakteri tuberculosis berbentuk batang dengan ukuran 2-4µ x 0,2-0,5µm, bentuknya seragam, tidak berspora, dan tidak bersimpati. Pada makalah ini akan di bahas konsep dasar penyakit serta konsep dasar asuhan keperawatan pada TB khususnya pada TB Renal yang meliputi pengkajian, diagnose keperawatan, intervensi, implementasi dan evaluasi.

1        2  RUMUSAN MASALAH
1)      Apa yang dimaksud dengan Tuberculosis renal
2)      Apa penyebab dari Tuberculosis renal
3)      Bagaimana pengkajian pasien pada dengan Tuberculosis renal
4)      Apa diagnosa keperawatan pasien dengan Tuberculosis renal

1        3 TUJUAN
1)      Untuk menjelaskan tentang penyakit Tuberculosis renal
2)      Untuk menjelaskan penyebab dari Tuberculosis renal
3)      Untuk menjelaskan pengkajian pasien dengan Tuberculosis renal
4)      Untuk menjelaskan diagnose keperawatan pasien gangguan Tuberculosis renal
BAB II
LANDASAN TEORI
            KONSEP DASAR
2.      1. PENGERTIAN
Tuberkulosis adalah suatu penyakit infeksi kronik yang sudah sangat lama di kenal pada manusia, (Amin, Zulkifli, etal.2006). Tuberkulosis  adalah penyakit infeksius, yang terutama menyerang parenkim paru, (Smeltze, Suzanne C, et al. 2005). Tuberkulosis adalah penyakit infeksi menular yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis, (Price, Sylvia A, et al, 2005). Tuberculosis paru merupakan penyakit kronik, menular yang disebabkan oleh M.tuberculosa. (Robbins, Stanley L, et al, 1999).
TBC Renal merupakan penyakit infeksi yang menyerang organ tubuh pada Renal dan disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis (Somantri , 2009). Sementara itu, Junaidi (2010) menyebutkan tuberculosis (TB) sebagai suatu infeksi akibat Mycobacterium tuberculosis yang dapat menyerang berbagai organ , termasuk Renal dengan gejala sangat bervariasi.
Sedangkan Tuberculosis ginjal dan saluran kemih disebabkan oleh organisme mikrobakterium tuberkulosa.  Organisme ini biasanya berjalan dari paru-paru melalui aliran darah ke ginjal. Mikroorganisme kemudian menjadi dorman di ginjal selama bertahun-tahun.

2.      2. ETIOLOGI
TBC disebabkan oleh basil mycobacterium tuberkulosis. M. tuberculosis termasuk familie mycobacteriaceae yang mempunyai berbagai genus, satu diantaranya adalah mycobacterium, yang salah satu spesiesnya adalah M. tuberculosis. M. tuberculosis yang paling berbahaya pada manusia adalah type humanis. sejenis kuman berbentuk batang. Basil TBC mempunyai dinding sel lipid (lemak), sehingga tahan asam, Oleh karena itu, kuman ini disebut pula basil Tahan asam (BTA). Kuman ini juga tahan berada di udara kering dan keadaan dingin karena sifatnya yang dormant, yaitu dapat bangkit kembali dan menjadi lebih aktif. Selain itu, kuman ini juga bersifat aerob.
Tuberculosis ginjal dan saluran kemih disebabkan oleh organisme mikrobakterium tuberkulosa.  Organisme ini biasanya berjalan dari paru-paru melalui aliran darah ke ginjal. Mikroorganisme kemudian menjadi dorman di ginjal selama bertahun-tahun.

2.      3. PATOFISIOLOGI
Individu rentan yang menghirup basil tuberculosis dan menjadi terinfeksi. Bakteri dipindahkan melalui jalan nafas ke alveoli, tempat dimana mereka terkumpul dan mulai untuk memperbanyak diri. Basil juga dipindahkan melalui system limfe dan aliran darah ke bagian tubuh lainya (ginjal, tulang, korteks serebri), dan area paru-paru lainya (lobus atas).
System imun berespon dengan melakukan reaksi inflamasi. Fagosit (neutrofil dan makrofag) menelan banyak bakteri, limfosit spesifik tuberculosis melisis (menghancurkan) basil dan jaringan normal. Reaksi jaringan ini mengakibatkan penumpukan eksudat dalam alveoli, menyebabkan bronkopneumonia. Infeksi awal biasanya terjadi 2 sampai 10 minggu setelah pemajanan. (Smeltzer, Suzanne C, et al.2001)

2.      4. TANDA DAN GEJALA
1)      Tanda :
v  Penurunan berat badan
v  Anoreksia
v  Sputum purulen/hijau, mukoid/kuning.
2)      Gejala :
Gejala dari jenis tuberculosis pada renal ini adalah awalnya gejala tuberculosis renal adalah ringan, disertai :
v  Demam
Biasanya menyerupai demam influenza. Keadaan ini sangat dipengaruhi oleh daya tahan tubuh penderita dengan berat-ringannya infeksi kuman TBC yang masuk.
v  Malaise
Dapat berupa anoreksia, tidak ada nafsu makan, berat badan turun, sakit kepala, meriang, nyeri otot, keringat malam.
v  Hematuria (adanya darah dalam urin) dan piuria
Menandakan bahwa sudah terganggunya fungsi ginjal dalam hal ini terganggunya system filterisasi ginjal.
v  Nyeri, disuria dan sering berkemih yang terjadi adalah akibat keterlibatan kandung kemih..  
v  Nyeri bagian abdomen
Timbul bila peradangan sudah sampai ke ginjal.

2.      5. JENIS-JENIS TUBERCULOSIS (CROFTON, JOHN, ET AL. 2002)
1)      Tuberculosis pada saluran nafas bagian atas : epiglottis. Laring, faring
Hampir semua tuberculosis pada saluran pernapasan bagian atas merupakan komplikasi dari penyakit paru. Akan tetapi, infeksi melalui peredaran darah kadang-kadang dapat menyebabkan tuberculosis laring. Dan sering salah didiagnosis, sebagai kanker laring . epiglottis sering terlibat pada tuberculosis laring. Faring juga mungkin terkena. Gejala yang terdapat pada tuberculosis pada saluran nafas bagian atas : pasien mungkin mengalami batuk dan  mengeluarkan sputum selama beberapa saat, karena penyakit TB pada laring paling sering  terjadi pada tuberkulosiss paru yang lanjut, mungkin juga terdapat penurunan berat badan, suara serak dan perubahan suara, menjadi suara bisikan yang basah, rasa nyeri pada telinga, rasa nyeri pada saat menelan biasanya menandakann bahwa epiglottis juga terkena, rasa nyeri mungkin sangat hebat, pada keadaan penyakit yang lanjut pada lidah mungkin dapat ulkus-ulkus, pada pemeriksaan terlihat ulserasi pada pita suara atau pada bagian lain saluran nafas atas.
2)      Tuberculosis pada mulut, tonsil dan lidah
Tuberculosis pada mulut sangat jarang, biasanya terjadi pada gusi. Terlihat sebagai pembengkakan yang tidak begitu nyeri yang sering kali disertai ulkus. Oleh karena hal ini biasanya merupakan lesi primer, sering kali terdapat pembesaran kelenjar getah bening regional, keadaan ini dan juga lesi pada tonsil, ang biasanya mirip, biasanya disebabkan oleh susu yang terinfeksi, atau mungkin oleh makanan atau droplet dari udara. Lesi pada tonsil mungkin tidak terlihat jelas secara klinis. Lesi pada lidah biasanya merupakan akibat sekunder dari tuberculosis paru yang lanjut. Lesi ini sering kali disertai ulkus dan mungkin sangat nyeri. Kelainan ini cepat mengalami perbaikan dengan kemoterapi.
3)      Tuberkulosis Meningitis
Tuberkulosis meningitis tetap merupakan maslah utama dan merupakan penyebab kematian penting dibeberapa Negara. Micobakterium tuberculosis tipe human sekarang merupakan penyebab dari sebagian besar tuberculosis meningitis, tetapi mikobakteria opertunistik mungkin menjadi penyebab penyakit ini pada pasien AIDS. Gejala yang terdapat pada tuberculosis meningitis adalah biasanya terdapat riwayat sakit yang menyeluruh selama 2 sampai 8 minggu, rasa lelah, kehilangan nafsu makan, berat badan menurun dan demamm ringan.
4)      Tuberkulosis pada pericardium 
Penyakit ini jarang terjadi dibanyak tempat di dunia dan relative umum terjadi dibeberapa tempat, khususnya bila infeksi HIV tersebar luas. Gejala yang terdapat pada tuberculosis pericardium adalah perikarditis kering tampak dari : nyeri mendadak yang terasa lebih ringan dengan duduk condong kedepan. Friction rub yang terdengar dengan stetoskop pada jantung dan mengikuti bunyi jantung. Pada pada gelombang EKG, didapatkan perubahan gelombang T di banyak tempat. Bila terjadi efusi pericardial, gejala-gejala klinisnya adalah sesak nafas pada kegiatan fisik, denyut nadi cepat, tekanan darah rendah, pericardial, gejala-gejala klinisnya adalah sesak nafas pada kegiatan fisik, denyut nadi cepat, tekanan darah rendah, pembesaran hati, demam.
5)      Tuberkulosis Kelenjar getah bening
Tuberkulosis kelenjar getah bening pada orang dewasa sama dengan tuberculosis kelenjar getah bening pada anak. Namun ada beberapa hal yang perlu ditekankan. Pada orang dewasa kemungkinan pembesaran kelenjar getah bening mungkin berkaitan dengan karsinoma yang berasal dari karsinoma primer didaerah sekitarnya.
6)      Tuberkulosis tulang dan sendi
Kuman tuberculosis dapat menyebar dari kompleks primer ke tulang atau sendi manapun. Resiko kejadian tersebut semakin besar pada anak dengan usia muda. Kebanyakan dari tuberculosis tulang dan sendi terjadi dalam waktu 3 tahun sesudah terjadinya infeksi pertama, tetapi dapat  juga timbul lebih lama sesudahnya. Yang sering terkena tulang belakang, kemudian pinggul, lutut serta tulang kaki sedangkan tulang lengan atau tangan lebih jarang terkena. Tanda dan gejala yang terdapat pada tuberculosis tulang dan sendi adalah : gejala pertama terasa nyeri. Untuk mengurangi rasa nyeri tersebut, anak atau orang dewasa yang sakit enggan menggerakkan punggungnya, sehingga seakan-akan kaku. Nyeri akan berkurang jika beristirahat.
7)      Tuberkulosis ginjal dan saluran kemih
Tuberculosis ginjal dan saluran kemih disebabkan oleh organisme mikrobakterium tuberkulosa.  Organisme ini biasanya berjalan dari paru-paru melalui aliran darah ke ginjal. Mikroorganisme kemudian menjadi dorman di ginjal selama bertahun-tahun. Gejala dari jenis tuberculosis ini adalah awalnya gejala tuberculosis renal adalah ringan, biasanya disertai sedikit demam di sore hari, kehilangan berat badan, keringatan malam, nafsu makan hilang dan malese umum.  Hematuria dan piuria dapat terjadi. Nyeri, disuria dan sering berkemih yang terjadi adalah akibat keterlibatan kandung kemih. Pembentukan rongga dan pengapuran dapat di jumpai pada pemeriksaan utogram intravena.  
8)      Tuberculosis pada alat kelamin wanita
Jenis ini merupakan terjadi akibat penyebaran dari infeksi primer melalui predaran darah. Penyakit ini mengenai endometrium dan tuba falopi.gejalanya adalah infertilitas, nyeri pada perut bagian bawah atau panggul, rasa lelah, pembentukan abses pada tuba fallopi, kehamilana diluar kandungan.
9)      Tuberkulosis pada alamat kelamin pria
Prostat, vesikula seminalis dan epididimis dapat terkena tersendiri atau bersama-sama. Infeksi dapat berasal dari aliran darah atau dari ginjal melalui saluran kemih. Gejalanya adalah epididmis membesar dan menjadi keras serta kasar., dimulai dari bagian atasnya. Biasanya hanya sedikit bengkak. Epididmitis tuberkulosa akut sangat membengkak dan nyeri. Lesi pada epididimis dapat menjadi abses, melibatkan kulit dan memecah menjadi lubang. Prostat mungkin terasa kasar.
10)  Tuberkulosis usus
Pasien tuberculosis paru menelan sputumnya. Kuman TB dalam sputum akan menginfeksi dinding usus dan menimbulkan ulserasi. Infeksi dapat menyebar ked ala  rongga abdomen dan menyebabkan asites. Gejalanya adalah berat badan menurun, nafsu makan berkurang, nyeri perut, adanya masa dalam abdomen, batuk.
11)  Tuberculosis  Mata
Jenis ini menyerang lebih sering daripada yang di duga. Kuman dapt tertanam di bawah kelopak mata melalui debu atau dari batuk orang  yang terinfeksi, atau mencapai mata melalui aliran darah berasal dari focus primer atau tempat lain. Selain itu terasa nyeri hebat, yaitu konjungtivitis fliktenula yang tidak diakibatkan oleh infeksi langsung, tetapi kemungkinan terjadi akibat sensitivitas terhadap tuberculin yang dihasilkan dari lokasi primer pada paru atau lokasi lain. 
12)  Tuberkulosis kulit dan jaringan ikat
Tuberkulosis kulit tidak sering terjadi tetapi diagnosis penyakit ini sering terlewatkan. Ada beberapa kelainan kulit yang disebabkan oleh tuberculosis yaitu lesi primer : kuman dapat memasuki kulit melalui luka teriiris atau lecet yang baru.  Kemudian secara berlahan selama beberapa waktu akan pecah dan membentuk ulkus yang dangkal. Eritema Nodosum: merupakan keadaan hipersensitivitas terhadap tuberculin. Lesi Millier : jarang terjadi, tetapi munkin menjadi lebih sering pada paisen dengan infeksi HIV dan tuberculosis. Ulkus pada mulut, hidung dan anus : biasanya terjadi pada pasien tuberculosis lanjut. Lupus Vulgaris : kelainan ini biasanya menmgenai kepala dan leher. Biasanya terjadi pada hidung dan menjalar ke pipi. Timbul benjolan seperti keli, kadang terjadi ulserasi. 

2.      6. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
Croflon, John, et al. (2002) mengajukan beberapa jenis pemeriksaan untuk menegakkan diagnose tuberculosis renal pada orang dewasa yaitu Pemerisaan dahak pada sediaan langsung :
a)      Pemeriksaan dilakukan dengan metode pewarnaan Ziehl-Neelsen (ZN) atau dipusat-pusat kesehatan yang lebih lengkap dengan menggunakan sinar ultraviolet.
b)      Biakan dahak dapat meningkatkan jumlah yang positif, tetapi mungkin memerlukan 4-8 minggu sebelum anda mendapat hasilnya.
c)      Tes resintesi obat hanya dapat dilakukan di laboratium khusus
d)     Cairan lambung (sering diambil pada “lavemen” atau “cuci lambung”)
e)      pemeriksaan utogram intravena. Untuk melihat adanya pembentukan rongga dan pengapuran di ginjal/kandung kemih
f)       Pemeriksaan Lab untuk melihat adanya Basil TB dalam darah. Biasanya pasien ini mendapatkan basil TB lewat tranfusi darah.
2.      7. PENATALAKSANAAN
a)      Penyuluhan
b)      Pencegahan
c)      Pemberian obat-obatan :
·         OAT (obat anti tuberkulosa) :
·          OBH
·         Vitamin
d)     Konsultasi secara teratur

ASUHAN KEPERAWATAN
1.      PENGKAJIAN
1)      Pola aktifitas dan istirahat :
Fatique, Aktivitas berat timbul sesak (nafas pendek), Sulit tidur, Berkeringat pada malam hari
2)      Pola Nutrisi :
Anorexia, Mual, tidak enak diperut, BB menurun
3)      Respirasi :
Batuk produktif (pada tahap lanjut), Nyeri abdomen.
4)      Riwayat Keluarga :
Biasanya keluarga penderita ada yang mempunyai kesulitan yang sama (penyakit yang sama)
5)       Riwayat lingkungan :
Lingkungan kurang sehat (polusi, limbah), pemukiman padat, ventilasi rumah yang kurang, jumlah anggauta keluarga yang banyak.
6)       Aspek Psikososial :
·         Merasa dikucilkan
·          Tidak dapat berkomunikasi dengan bebas, menarik diri.
·         Biasanya pada keluarga yang kurang mampu.
·         Masalah berhubungan dengan kondisi ekonomi, untuk sembuh perlu waktu yang lama dan biaya yang bayak.
·         Masalah tentang masa depan/pekerjaan pasien.
·         Tidak bersemangat, putus harapan.
7)      Riwayat Penyakit sebelumnya :
·         Pernah sakit batuk yang lama dan tidak sembuh sembuh.
·         Pernah berobat, tetapi tidak sembuh.
·         Pernah berobat tetapi tidak teratur (drop out)
8)      Pendidikan pasien dan keluarga :
·         Informasikan pada pasien dan keluarga  efek obat deuretik yang maksimal mungkin tidak terjadi sampai 3 hari pemberian terapi. Dan deuretik kontinue untuk 2-3 hari setelah obat dihentikan.
·         Intruksikan pasien untuk melaporkan tanda dari hiponatremi, yang lebih sering terjadi pada pasien dengan serosis berat.
·          Umumnya pasien harus menghindarkan intake yang belebihan dari makanan yang tinggi potasium dan garam.
DIAGNOSA KEPERAWATAN YANG MUNGKIN TIMBUL :
1)      Nyeri akut
2)      Defisiensi pengetahuan
3)      Nkutrisi, etidakseimbangan kurang dari kebutuhan tubuh
2.      DIAGNOSA KEPERAWATAN
No
Diagnosa Keperawatan
Intervensi NIC
Hasil NOC
Kriteria Evaluasi
1.
Nyeri akut
~pemberian analgesic untuk mengurangi atau menghilangkan nyeri
~memfasilitasi penggunaan obat resep atau obat bebas secara aman dan efektif
~meringankan atau mengurangi nyeri sampai pada tingkat kenyamanan yang dapat di terima pasien
~tindakan individu untuk mengendalikan nyeri
~keparahan nyeri dapat diamati dan dilaporkan

~pasien memperlihatkan pengendalian nyeri yang di buktikan oleh indicator
~pasien menggunakan analgesic dan non analgesic untuk meredakan nyeri secara tepat
~pasien melaporkan nyeri kepada petugas kesehatan
2.
Defisiensi pengetahuan
~membantu pasien memahami informasi yang berhubungan dengan proses penyakitnya
~mencegah dan melakukan deteksi dini infeksi pada pasien beresiko
~menganalisa factor risiko potensial, menetukan risiko kesehatan, dan memprioritaskan strategi yang menurunkan risiko individu atau kelompok
~Tingkat pemahaman yang di tunjukan tentang proses penyakit, perilaku kesehatan serta pengendalian infeksi
~pasien dan keluarganya  menyatakan memahami tentang proses penyakit, prognosis dan program pengobatan
~pasien dan keluarga mampu melaksanakan prosedur yang di jelaskan secara benar
3.
Nutrisi, ketidakseimbangan : kurang dari kebutuhan tubuh
~mengumpulkan dan menganalisa data pasien untuk mencegah dan meminimalkan kurang gizi
~pemberian makanan dan cairan untuk mendukung proses metabolic pasien yang malnutrisi atau beresiko tinggi terhadap malnutrisi
~memfasilitasi pencapaian berat badan

~keinginan untuk makan ketika dalam keadaan sakit atau sedang dalam menjalani pengobatan
~tingkat ketersediaan zat gizi untuk memenuhi kebutuhan metabolic
~tingkat kesesuaian berat badan, otot dan lemak dengan tinggi badan, rangka tubuh, jenis kelamin dan usia
~adanya peningkatan bearat badan
~berat badan ideal sesuai dengan tinggi badan
~mampu mengidentifikasi kebutuhan nutrisi
~tidak adanya malnutrisi

BAB III
PENUTUP
3.      1 KESIMPULAN
Tuberkulosis adalah suatu penyakit infeksi kronik yang sudah sangat lama di kenal pada manusia, (Amin, Zulkifli, etal.2006). Tuberkulosis  adalah penyakit infeksius, yang terutama menyerang parenkim paru, (Smeltze, Suzanne C, et al. 2005). Tuberkulosis adalah penyakit infeksi menular yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis, (Price, Sylvia A, et al, 2005).
Tuberculosis ginjal dan saluran kemih disebabkan oleh organisme mikrobakterium tuberkulosa.  Organisme ini biasanya berjalan dari paru-paru melalui aliran darah ke ginjal. Mikroorganisme kemudian menjadi dorman di ginjal selama bertahun-tahun. Gejala dari jenis tuberculosis ini adalah awalnya gejala tuberculosis renal adalah ringan, biasanya disertai sedikit demam di sore hari, kehilangan berat badan, keringatan malam, nafsu makan hilang dan malese umum.  Hematuria dan piuria dapat terjadi. Nyeri, disuria dan sering berkemih yang terjadi adalah akibat keterlibatan kandung kemih.

3.      2 SARAN
3.2.1    Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi yang pembaca, terutama mahasiswa keperawatan
3.2.2        Semoga dapat menjadi bahan acuan pembelajaran bagi mahasiswa keperawatan.
3.2.3        semoga makalah ini dapat menjadi pokok bahasan dalam berbagai diskusi dan forum terbuka.



DAFTAR PUSTAKA

ü  Http://syuhadapunya.blogspot.com/2012/11/pegertian-TB.html
ü  http ://asuhan keperawatanonline.blogspot.com
ü  Buku saku Diagnosis Keperawatan edisi 9 oleh Judith M. Wilkinsos, Nancy R dan Ahern
ü  Rencana asuhan keperawatan edisi 3 oleh Marilnn E. Doenges, Mary Frances Moorhouse dan Alice C. Geissler.
                       









Tidak ada komentar:

Posting Komentar