Family

Family

Selasa, 05 November 2013

Askep Leukemia



ASUHAN KEPERAWATAN LEUKIMIA

1.         Pengkajian
             Pengkajian adalah dasar utama dari proses keperawatan, pengumpulan data yang akurat dan sistematis akan membantu penentuan status kesehatan dan pola pertahanan klien, mengidentifikasi kekuatan dan kebutuhan klien serta merumuskan diagnosa keperawatan.
1.1       Identitas Pasien, meliputi nama, umur, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, alamat, status perkawinan, diagnosa medis, dan lain-lain.
1.2       Identitas penanggungjawab, meliputi nama, umur,pendidikan, pekerjaan, alamat, dan hubungan dengan klien.
1.3       Riwayat Kesehatan Sekarang
             Pada penyakit leukemia ini klien biasanya lemah, lelah, wajah terlihat pucat, sakit kepala, anoreksia, muntah, sesak, nafas cepat.

 
1.4       Riwayat penyakit
             Pada riwayat penyakit klien dengan leukemia, kaji adanya tanda-tanda anemia yaitu pucat, kelemahan, sesak, nafas cepat.Kaji adanya tanda-tanda leucopenia yaitu demam dan adanya infeksi.Kaji adanya tanda-tanda trombositopenia yaitu ptechiae, purpura, perdarahan membran mukosa.Kaji adanya tanda-tanda invasi ekstra medulola yaitu limfadenopati, hepatomegali, splenomegali.Kaji adanya pembesaran testis. Kaji adanya hematuria, hipertensi, gagal ginjal, inflamasi disekitar rectal, nyeri ( Lawrence, 2003).
1.5       Riwayat Kesehatan Keluarga
             Adanya gangguan hematologis, adanya faktor herediter misal kembar monozigot.
1.6       Riwayat kebiasaan sehari-hari
             Perbedaan pola aktivitas dirumah dan dirumah sakit.
1.7       Riwayat psikososial
1.7.1   Psikologi
            Pada kasus ini biasanya klien dan keluarga takut dan cemas terhadap penyakit yang diderita.Klien sangat membutukan dukungan dari keluarga dan perawat.
1.7.2   Sosial Ekonomi
            Klien mempunyai hubungan yang baik dengan keluarga maupun dengan tetangga disekitar rumahnya dengan adanya keluarga dan tetangga yang membesuk serta klien hidup dalam keadaan ekonomi yang sederhana.
1.8       Data Obyektif
1.8.1   Aktivitas
Gejala : Kelelahan, kelemahan, terasa payah, ketidakmampuan untuk melakukan aktivitas biasa.
Tanda : Kelelahan otot Peningkatan kebutuhan tidur, Somnolen.
1.8.2   Sirkulasi
Gejala : Palpitasi
Tanda : Takikardi, mur-mur jantung, Kulit dan mukosa pucat, Defisit saraf kranial dan / atau tanda pendarahan serebral.
1.8.3   Eliminasi
Gejala : Diare, nyeri tekan perianal, nyeri, Darah merah terang pada tisu, feses hitam, Darah pada urine, penurunan keluaran urine.
1.8.4   Integritas Ego
Gejala : Perasaan tak berdaya / tak ada harapan.
Tanda : Depresi, menarik diri, ansietas, takut, marah, mudah terangsang, Perubahan alam perasaan, kacau.
1.8.5   Makanan / Cairan
Gejala : Kehilangan nafsu makan, anorexia, muntah, Perubahan rasa / penyimpangan rasa, Penurunan berat badan, Faringitis, disfagia.
Tanda : Distensi abdomen, penurunan bunyi usus, Splenomegali, hepatomegali, ikterik, Stomatitis, ulkus mulut, Hipertrofi gusi (infiltrasi gusi mengindikasikan leukemia monositik akut).
1.8.6   Neurosensori
Gejala : Kurang / penurunan koordinasi, Perubahan alam perasaan, kacau, disorientasi kurang konsentrasi, Pusing ; kebas, kesemutan, parestesia.
Tanda : Otot mudah terangsang, aktivitas kejang.
1.8.7   Nyeri / Kenyamanan
Gejala : Nyeri abdominal, sakit kepala, nyeri tulang / sendian, nyeri tekan sterna, kram otot.
Tanda : Perilaku berhati-hati / distraksi, gelisah, focus pada diri sendiri.
1.8.8   Pernapasan
Gejala : Nafas pendek dengan kerja minimal.
Tanda : Dispnea, takipnea, Batuk, Gemericik, ronki, Penurunan bunyi nafas.
1.8.9   Keamanan
Gejala : Riwayat infeksi saat ini / dahulu ; jatuh. Gangguan penglihatan / kerusakan, Perdarahan spontan yang tidak terkontrol dengan trauma minimal.
Tanda : Demam, infeksi, Kemerahan, purpura, perdarahan retinal, perdarahan pada gusi, epistaksis, Pembesaran nodus limfe, limpa, atau hati (sehubungan dengan invasi jaringan), Papiledema dan eksoptalmus, Infiltrat leukemik pada dermis.
1.8.10           Seksualitas
Gejala : Perubahan libido, Perubahan aliran menstruasi, menoragia, Impoten.         
1.9       Pemeriksaan Fisik
1.9.1   Keadaan Umum tampak lemah
Kesadaran composmentis selama belum terjadi komplikasi.
1.9.2   Tanda-Tanda Vital
Tekanan darah : dbn
Nadi : Dbn
Suhu : meningkat jika terjadi infeksi
RR : Dispneu, takhipneu
1.9.3   Pemeriksaan Kepala Leher
Rongga mulut : apakah terdapat peradangan (infeksi oleh jamur atau bakteri), perdarahan gusi
Konjungtiva : anemis atau tidak. Terjadi gangguan penglihatan akibat infiltrasi ke SSP.
1.9.4   Pemeriksaan Integumen
Adakah ulserasi ptechie, ekimosis, tekanan turgor menurun jika terjadi dehidrasi.
1.9.5   Pemeriksaan Dada dan Thorax
-     Inspeksi bentuk thorax, adanya retraksi intercostae.
-     Auskultasi suara nafas, adakah ronchi (terjadi penumpukan secret akibat infeksi di paru), bunyi jantung I, II, dan III jika ada
-     Palpasi denyut apex (Ictus Cordis)
-     Perkusi untuk menentukan batas jantung dan batas paru.
1.9.6   Pemeriksaan Abdomen
-     Inspeksi bentuk abdomen apakah terjadi pembesaran, terdapat bayangan vena, auskultasi peristaltic usus, palpasi nyeri tekan bila ada pembesaran hepar dan limpa.
-     Perkusi tanda asites bila ada.
1.9.7   Pemeriksaan Ekstremitas
Adakah cyanosis kekuatan otot.
1.10        Pemeriksaan penunjang
Data laboratorium pada klien dengan leukemia :
-    Anemi normokrom normositer
-    Leukosit >15.000/mm3(5000-10000/ mm3)
-    Sitogenik : kelainan pada kromosom 12, 13, 14, kadang-kadang pada kromosom 6, 11
-    Hb : 7,3  mg / dl ( N : 12.0 – 16.0 g/dL).
-    Trombosit      : 100.000 (150.000-400.000/mm3)
-    SDP : 60.000/cm (50.000)
-    PT/PTT : memanjang
-    Copper serum : meningkat
-    Zink serum : menurun











2.         Penyimpangan KDM
Sel mesenkim
Stem cell, sel retikuler
Sumsum tulang
Jar. mieloid
Sel blast
(mieloblast)
Proliferasi SDP immatur
Mekanisme imun terganggu
Akumulasi
Hematopoesis terganggu
Hati
risiko infeksi
tulang
Limpa
infiltrasi
SSP
Prod. SDM terganggu
Trombositopenia
Anemia
Pembekuan terganggu
Perdarahan spontan
Risiko syok hipovolemik
hepatomegali
Nyeri tulang
Sist. Neurologis terganggu
Nyeri tekan
limpadenopati
Ggn. nutrisi
Sakit kepala, nausea, diplopia, penglihatan kabur
Risiko injury
Suplai O2 ke jaringan menurun
Pucat, lesu, dispnea, letargi,
Ggn. Pola nafas
Gangguan kehilangan cairan hipovolemik
 






























3.         Diagnosa Keperawatan
             Diagnosa keperawatan menurut The North American Nursing Diagnosis Association (NANDA) adalah “ suatu penilaian klinis tentang respon individu, keluarga, atau komunitas terhadap masalah kesehatan/proses kehidupan yang aktual dan potensial. Diagnosa keperawatan memberikan dasar untuk pemilihan intervensi keperawatan untuk mencapai tujuan diamana perawat bertanggung gugat “ (Wong,D.L, 2004 :331). Asuhan Keperawatan menurut Nanda, sebagai berikut :
3.1       Resiko infeksi.
3.2       Resiko cedera.
3.3       Kekurangan Volume cairan.
3.4       Gangguan Nutrisi.
3.5       Nyeri akut.
3.6       Gangguan fungsi hati.
3.7       Duka cita.
4          Rencana keperawatan
             Rencana keperawatan merupakan serangkaian tindakan atau intervensi untuk mencapai tujuan pelaksanaan asuhan keperawatan.
Intervensi keperawatan adalah preskripsi untuk perilaku spesifik yang diharapkan dari pasien dan atau tindakan yang harus dilakukan oleh perawat.
Berdasarkan diagnosa yang ada maka dapat disusun rencana keperawatan sebagai berikut (Wong,D.L,2004)
4.1       Resiko infeksi.
Tujuan/Kriteria Evaluasi
Pasien dan keluarga akan :
~    Terbebas dari tanda dan gejala Infeksi.
~    Memperlihatkan Higiene personal yang adekuat
~    Mengindikasikan status gastrointestinal, pernapasan, genitourinaria, dan imun dalam batas normal.
~    Menggambarkan faktor yang menunjang penularan infeksi.
~    Melaporkan tanda atau gejala infeksi serta mengikuti prosedur skrining dan pemantauan.
Intervensi NIC
~    Meminimalkan penyebaran dan penularan agens infeksius.
~    Mencegah dan mendeteksi dini infeksi pada pasien yang beresiko.
~    Mengumpulkan, menginterprestasi dan menyintesis data secara terarah dan kontinu untuk mengambil keputusan di Komunitas.
Rasional.
~    Melindungi dari sumber potensial patogen/infeksi. Catatan : Supresi sum sum tulang berat, neutropenia, dan kemoterapi menempatkan pasien pada resiko besar untuk infeksi.
~    Mencegah kontaminasi silang/menurunkan risiko infeksi.
~    Meningkatkan kebersihan, menurunkan resiko absesperinal, meningkatkan sirkulasi dan penyembuhan.
~    Penurunan jumlah SDP normal/matur dapat diakibatkan oleh proses penyakit atau kemoterapi, melibatkan responimun dan peningkatan risiko infeksi.





4.2       Resiko cedera.
Tujuan/Intervensi Evaluasi
Pasien akan :
~    Mempersiapkan lingkungan yang aman. (misalkan, merapikan kondisi yang berantakan dan tumpahan, memasang pagar tangga, dan menggunakan tikar karet, serta susur tangan di kamar mandi)
~    Mengidentifikasi risiko yang meningkatkan kerentanan terhadap cedera.
~    Menghindari cedera fisik.
Intervensi :
~    Membantu dan menerima dan mempelajari metode alternatif agar dapat hidup dengan penurunan kemampuan melihat.
~    Memantau dan memanipulasi lingkungan fisik untuk memfasilitasi keamanan.
~    Mempraktekan tindakan kewaspadaan khusus bersama pasien yang beresiko terhadap cedera akibat terjatuh.
4.3       Kekurangan volume cairan
Tujuan/Kriteria Evaluasi
~    Memiliki hemoglobin dan hematokrit dalam batas normal untuk pasien.
~    Memiliki tekanan vena sentral dan pulmonal dalam rentang yang diharapkan.
~    Tidak mengalami haus yang tidak normal.
~    Memiliki keseimbangan asupan dan haluaran yang seimbamng dalam 24 jam.
~    menampilkan hidrasi yang baik(membran mukosa lembab, mampu berkeringat)
~    Memiliki asupan cairan oral dan/atau intravena yang adekuat.
Intervensi
~    Mengumpulkan dan menganilisis data pasien untuk mengatur keseimbangan elektrolit.
~    Meningkatkan keseimbangan cairan dan mencegah komplikasi akibat kadar cairan yang abnormal atau yang tidak diharapkan.
~    Mengatur dan dan mencegah komplikasi akibat perubahan kadar cairan dan elektrolit.
~    Mengumpulkan dan menganalisa data pasien untuk mengatur keseimbangan cairan.
Rasional
~    Perubahan dapat menunjukkan efek hipovolemia(perdarahan/dehidrasi)
~    Supresi sumsum tulang dan produksi trombosit menempatkan pasien pada resiko perdarahan spontan tak terkontrol.
~    Jaringan rapuh dan gangguan mekanisme pembekuan meningkatkan risiko perdarahan meskipun trauma minor.
~    Bila jumlah trombosit kurang dari 20.000/mm (sehubungan dengan proliferasi SDM dan/atau supresi sumsum tulang sekunder terhadap obat antineoplastik), pasien cenderung perdarahan spontan yang mengancam hidup. Penurunan Hb/Ht indikatif perdarahan (mungkin samar)
~    Memperbaiki/menormalkan jumlah SDM dan kapasitas pembawa oksigen untuk memperbaiki anemia, berguna untuk mencegah/mengobati perdarahan.
4.4       Gangguan Nutrisi.
Tujuan/Kriteria Evaluasi
Pasien akan :
~    Mengetahui adanya faktor risiko dan mengkomsumsi diet yang seimbang.
~    Mampu untuk mempersiapkan mengingesti makanan dan cairan secara mandiri dengan atau tanpa alat bantu.
~    Mempertahankan massa tubuh dan berat badan dalam batas normal
      Intervensi
~    Membantu menyediakan asupan makanan dan cairan dengan diet seimbang.
~    Pemberian makanan dan cairan untuk mendukung proses metabolik pasien yang malnutrisi atau beresiko tinggi terhadap malnutrisi.
~    Mengumpulkan dan menganalisis data pasien untuk mencegah dan meminimalkan kurang gizi.
~    Membantu individu untuk makan.
~    Memfasilitasi percapaian kenaikan berat badan.
4.5       Nyeri akut.
Tujuan/Kriteria Evaluasi
Pasien akan :
~    Memperlihatkan teknik relaksasi secara individual yang efektif untuk mencapai kenyamanan.
~    Melaporkan nyeri pada penyedia layanan kesehatan
~    Menggunakan tindakan meredakan nyeri dengan analgesik dan nonanalgesik secara tepat.
~    Tidak mengalami gangguan dalam frekwensi pernapasan, frekwensi jantung, atau tekanan darah.
Intervensi
~    Menggunakan agens – agens farmakologi untuk mengurangi atau menghilangkan nyeri.
~    Memfasilitasi penggunaan obat resep atau obat bebas secara aman dan efektif.
~    Meringankan atau mengurangi nyeri sampai pada tingkat kenyamanan yang dapat diterima oleh pasien.
~    Memudahkan pengendalian pemberian                dan pengaturan analgesik oleh pasien.
Rasional
~    Dapat menurunkan ketidaknyamanan tulang/sendi
~    Meminimalkan kebutuhan atau meningkatkan efek obat
~    Membantu manajeman nyeri dengan perhatian langsung
4.6       Gangguan Fungsi Hati.
Tujuan/Kriteria Evaluasi
Pasien akan :
~    Menyatakan tidak nyeri dikuadaran kanan atas abdomen.
~    Memiliki karakteristik feses normal. (coklat, tidak ada darah atau mukus)
~    Memiliki tanda vital yang stabil.
Intervensi :
~    Membantu pasien untuk memahami informasi yang berhubungan dengan proses penyakit tertentu.
~    Mengumpulkan dan menganalisis data mengenai status kardiovaskular, pernapasan, dan suhu tubuh untuk menentukan dan mencegah komplikasi.
4.7       Duka cita.
Tujuan/Kriteria Evaluasi
Pasien dan keluarga akan :
~    Menunjukkan kemampuan untuk membuat keputusan yang bermanfaat tentang kehilangan yang dirasakan
~    Mengungkapkan pikiran, perasaan dan kepercayaan spiritual tentang kehilangan.
~    Menyatakan secara verbal ketakutan dan kekhawatiran tentang potensial kehilangan.
~    Mengungkapkan perasaan tentang produktivitas, kebergunaan, keberdayaan dan optimisme
Intervensi :
~    Mempersiapkan pasien untuk menghadapi krisis perkembangan dan/atau situasional yang diantisipasi.
~    Memperbaiki secara sadar dan tidak sadar serta sikap pasien terhadap tubuhnya sendiri.
~    Membantu pasien untuk beradaptasi dengan persepsi stresor, perubahan atau ancaman yang mengganggu pemenuhan tuntutan dan peran dalam kehidupan.
~    Memberikan penenangan, penerimaan dan dorongan selama periode stres.
~    Meningkatkan ikatan dan kesatuan keluarga.
















DAFTAR PUSTAKA

1.              Buku saku Diagnosa keperawatan Edisi 9 Judith M. Wilkinson, PhD, ARNP, RN dan Nancy R. Ahern, Phd, RN
2.              Nanda International Diagnosis Keperawatan 2012-2014
3.              Kamus saku kedokteran Dorland edisi 28
4.              Buku rencana asuhan keperawatan edisi 3, Marilynn E. Doenges, Mary Frances Moorhouse, Alice C. Geissler

Tidak ada komentar:

Posting Komentar